Welcome to our blog~

Translator

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 17 Januari 2011

TEKNOLOGI


Pengertian dan Perkembangan Teknologi

Teknologi secara harafiah adalah ilmu mengenai teknik. Teknik ialah metode, cara, keterampilan untuk membuat sesuatu atau mencapai sesuatu. Dalam arti yang sempit, teknologi diartikan dengan istilah pemberian dan praktek ilmu terapan pada industri yang mempunyai nilai praktis. Pengertian agak luas, teknologi adalah semua proses yang berhubungan dengan bahan, teknologi bukanlah bakat atau kodrat melainkan keilmuan yang harus dipelajari baik ilmu terapan maupun sebagai keterampilan tangan. Teknologi dalam makna sangat luas, berarti cara-cara membuat atau mengerjakan suatu produk. Sementara itu, aspek teknologi juga tampak perkembangannya melalui peralatan itu sendiri, baik tipologi peralatan yang bersifat manual maupun masinal. Demikian juga teknologi bahan, yang tidak hanya berkisar pada pengolahan  bahan itu sendiri, akan tetapi juga bertalian dengan kemungkinan bahan lain yang dapat dipergunakan maupun aplikasi bahan satu dengan lainnya dalam suatu produk.
Adanya teknologi semua kegiatan menjadi serba mudah cepat dan rasional, tentu selain segi positip yang dapat meningkatkan harkat hidup masyarakat banyak, teknologi pada hakekatnya juga mengubah pelbagai dimensi kehidupan, baik yang berakibat alami, hubungan kemasyarakatan, maupun nilai-nilai budaya. Apabila teknologi secara sederhana diartikan sebagai ilmu yang mengaji masalah teknik atau cara, maka format awal yang dapat dilacak atau ditelusur melalui berbagai peralatan yang telah dihasilkan nenek moyang kita pada masa-masa prasejarah. Penyempurnaan teknik asah dari monofasial ke arah bifasial, dari kapak genggam ke arah kapak sepatu, dari bahan batu ke arah bahan logam dan seterusnya adalah indikasi evolusi perkembangan teknologi.
Teknologi sederhana sudah muncul semenjak pada periode primitif (prasejarah) yang berhubungan dengan kebutuhan manusia baik lahiriyah maupun spiritual, yaitu bagaimana menciptakan bentuk gambar sederhana, seperti yang ditemukan pada dinding gua di Lascaux dan Altamira. Pada awal ini teknologi dalam membuat media grafis komunikasi sangatlah sederhana dengan menggunakan alat runcing dengan cara goresan tangan untuk menghasilkan karya bersimbol untuk berkomunikasi antar manusia dan atau dengan Yang Maha Kuasa.

Teknologi sederhana pembuatan ilustrasi (klise) pertama kali dibuat dengan cukil tangan pada tahun 1423. Teknik yang digunakan adalah dengan bahan kayu ke arah serat membujur yang dicukil dengan sebilah pisau. Pada tahun ini juga Laurens Janszoon Koster menemukan sistem cetak dengan menggunakan metode huruf-huruf lepas, kemudian disempurnakan oleh Peter Schoffer pada tahun 1458. Pada tahun 1798 Alays Senefelder memperkenalkan tek-nik cetak datar atau litho-graphy sebagai cikal bakal metode cetak offset, yang dimungkinkan lebih berkembang media komunikasi, seperti mas media, buku, poster, iklan dan sebagainya. Sekitar akhir abad 18 ditemukannya teknik membuat ilustrasi secara sederhana sebagai pengembangan teknik tahun 1423, yaitu posisi serat kayu yang melintang agar hasilnya lebih halus berkualitas.
Teknologi secara masinal ditandai di Inggris, yaitu Revolusi Industri yang ditandai dengan penggunaan mesin uap. Dari perkembangan ini hingga menyebar ke Benua Eropa dan Amerika, meskipun berbagai gagasan sudah dilontarkan sebelum abad 18. Perkembangan Teknologi Grafis mulai pada tahun 1808 terciptalah mesin penyusun huruf (typesetting machines) pertama yang dite-mukan di Inggris oleh William Church. Jenis mesin ini menggunakan huruf-huruf yang sudah dituang (dari logam). Pada tahun 1855 Tacheotype Denmark menemukan mesin pertama otomatis dengan sistem urai. Mesin cetak woodcut yang diproduksi tahun 1870-an, iklannya dibuat di Scientific American 1875. Charles Kastenbein Jerman tahun 1869 merupakan penemu mesin pertama yang dapat dipasarkan dalam jumlah lebih banyak. Secara teknis untuk mengoperasikan mesin ini hanya diperlukan tenaga 4 orang.
Tahun 1885 Ottmar Mergenthaler menemukan mesin Linotype, yaitu penggabungan jenis mesin tuang dengan mesin penyusun dalam satu mesin. Jenis mesin ini  merupakan jenis mesin paling baik  dekade ini, dan dalam perkembngannya jenis ini masih menjadi acuan sebagai dasar pembuatan mesin baru. Tahun 1916 Ludlow menemukan pelengkap mesin cetak untuk menghindari kekurangan spasi dan huruf agar lebih konsisten dan teratur, khususnya penggunaan huruf-huruf besar, garis vertikal maupun  horisontal, dan ornamen pada sebuah poster. Dekade tahun 2000-an muncul teknologi komputer dan mesin cetak glosy maupun vinyl yang memudahkan pencetakan tanpa menggunakan klise. Teknik ini menangkap masyarakat yang membutuhkan produk publikasi/ komunikasi secara cepat dan tepat.
 Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
Definisi mengenai sains menurut Sardar (1987, 161) adalah sarana pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban. Tanpa sains, lanjut Sardar (1987, 161) suatu peradaban tidak dapat mempertahankan struktur-struktur politik dan sosialnya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat dan budayanya. Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi, sains membentuk lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta memajukan cara produksi ekonomis yang dipilih oleh suatu peradaban. Pendeknya, sains, jelas Sardar (1987, 161) adalah sarana yang pada akhirnya mencetak suatu peradaban, dia merupakan ungkapan fisik dari pandangan dunianya. Sedangkan rekayasa, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal pengetahuan objektif (tentang ruang, materi, energi) yang diterapkan di bidang perancangan (termasuk mengenai peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi mencakup teknik dan peralatan untuk menyelenggarakan rancangan yang didasarkan atas hasil sains.
Seringkali diadakan pemisahan, bahkan pertentangan antara sains dan penelitian ilmiah yang bersifat mendasar (basic science and fundamental) di satu pihak dan di pihak lain sains terapan dan penelitian terapan (applied science and applied research). Namun, satu sama lain sebenarnya harus dilihat sebagai dua jalur yang bersifat komplementer yang saling melengkapi, bahkan sebagai bejana berhubungan; dapat dibedakan, akan tetapi tidak boleh dipisahkan satu dari yang lainnya (Djoyohadikusumo 1994, 223).
Makna Teknologi, menurut Capra (2004, 106) seperti makna ‘sains’, telah mengalami perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari literatur Yunani, yaitu technologia, yang diperoleh dari asal kata techne, bermakna wacana seni. Ketika istilah itu pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris di abad ketujuh belas, maknanya adalah pembahasan sistematis atas ‘seni terapan’ atau pertukangan, dan berangsur-angsur artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20, maknanya diperluas untuk mencakup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi juga metode dan teknik non-material. Yang berarti suatu aplikasi sistematis pada teknik maupun metode. Sekarang sebagian besar definisi teknologi, lanjut Capra (2004, 107) menekankan hubungannya dengan sains. Ahli sosiologi Manuel Castells seperti dikutip Capra (2004, 107) mendefinisikan teknologi sebagai ‘kumpulan alat, aturan dan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang memungkinkan pengulangan.
Akan tetapi, dijelaskan oleh Capra (107) teknologi jauh lebih tua daripada sains. Asal-usulnya pada pembuatan alat berada jauh di awal spesies manusia, yaitu ketika bahasa, kesadaran reflektif dan kemampuan membuat alat berevolusi bersamaan. Sesuai dengannya, spesies manusia pertama diberi nama Homo habilis (manusia terampil) untuk menunjukkan kemampuannya membuat alat-alat canggih.
Dari perspektif sejarah, seperti digambarkan oleh Toynbee (2004, 35) teknologi merupakan salah satu ciri khusus kemuliaan manusia bahwa dirinya tidak hidup dengan makanan semata. Teknologi merupakan cahaya yang menerangi sebagian sisi non material kehidupan manusia. Teknologi, lanjut Toynbee (2004, 34) merupakan syarat yang memungkinkan konstituen-konstituen non material kehidupan manusia, yaitu perasaan dan pikiran , institusi, ide dan idealnya. Teknologi adalah sebuah manifestasi langsung dari bukti kecerdasan manusia.
Dari pandangan semacam itu, kemudian teknologi berkembang lebih jauh dari yang dipahami sebagai susunan pengetahuan untuk mencapai tujuan praktis atau sebagai sesuatu yang dibuat atau diimplementasikan serta metode untuk membuat atau mengimplementasikannya. Dua pengertian di atas telah digantikan oleh interpretasi teknologi sebagai pengendali lingkungan seperti kekuasaan politik di mana kebangkitan teknologi Barat telah menaklukkan dunia dan sekarang telah digunakan di era dunia baru yang lebih ganas. Untuk memperjelas statement tersebut, kita coba menelaah teknologi secara lebih dalam lagi. Melihat substansi teknologi secara lebih komprehensif, yaitu konsepsi teknologi dari kerangka filsafat.

Untuk membatasi pengertian teknologi yang luas, maka pengertian teknologi  dapat di kelompokkan sebagai berikut:

a.Teknologi sebagai barang buatan
Tidak ada manusia yang sempurna, semua pasti memiliki kelemahan. Kelemahan yang ada pada diri manusia itu kemudian diminimalisir dengan adanya teknologi agar kelemahan yang dimiliki manusiapun menjadi sedikit berkurang. Tetapi barang-barang buatan tidak hanya terbatas pada kelemahan manusia saja tetapi sesuatu yang tadinya belum terpikirkan.

b.Teknologi sebagai kegiatan manusia
Kegiatan manusia tidak lepas dari kegiatan membuat dan menggunakan. Kegiatan manusia itu merupakan bentuk dari teknologi itu sendiri.

c.Teknologi sebagai kumpulan pengetahuan
Kegiatan membuat dan menggunakan pasti tidak akan lepas dari ilmu membuat (produk) dan ilmu menggunakan (komsumsi). Ilmu tersebut merupakan kumpulan dari pengetahuan yang didapat manusia dari berbagai sumber.

d.Teknologi sebagai kebulatan system
Pembahasan yang bulat dan menyeluruh akan tercapai kalau teknologi dtinjau sebagai suatu system. Ini berarti teknologi dibahas sebagai suatu kebulatan unsure-unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam lingkungan system itu sendiri.

Memahami teknologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan alam (nature science) dan rekayasa (engineering). Ilmu pengetahuan alam adalah input bagi proses ilmu rekayasa sedangkan teknologi adalah hasil proses rekayasa.

Ø  Sejarah Teknologi
Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi ke bidang teknologi. Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin(Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical).

Ø  Kemajuan Teknologi
Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional seperti bercocok tanam,membuat baju, atau membangun rumah. Ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan teknologi yaitu : Kemajuan teknologi yang bersifat netral dalam (bahasa inggris) : neutral technological progress)
Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
  • Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving technological progress)
    Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
  • Kemajuan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris : capital-saving technological progress)
    Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modal.

Teknologi informasi disusun oleh tiga matra utama teknologi yaitu :

1.Teknologi komputer, yang menjadi pendorong utama perkembangan
teknologi informasi.

2. Teknologi telekomunikasi, yang menjadi inti proses penyebaran
informasi.

3. Muatan informasi ataucontent informasi, yang menjadi faktor
pendorong utama implementasi teknologi informasi

Ø  Teknologi dan peradaban
Memandang positif dan negatif kemajuan teknologi, bagi kemaslahan bangsa dan umat islam khususnya. Adalah control secara internal mulai dari keluarga untuk mengenalakan dan mengawasi anak didik dari dampak negatif itu sendiri, dan pemerintah khususnya badan-badan yang bewenang menangani untuk mengambil langkah tepat untuk mengurangi dampak dari kemajuan sisi buruk teknologi itu sendiri. kian pesatnya kemajuan teknologi jangan kita jadikan hantu boomerang untuk kita tidak berani terbuka dan maju.peran penting bangsa elemen-elemen pemerintah, masyarakat dan keluarga adalah payung untuk menghindari dan mengurangidampak negatif media itu sendiri.

Ø  Kemajuan Teknologi Bisa Juga Merugikan

Perkembangan Teknologi Informasi tahun 2010 semakin terasa majunya sejalan dengan kemajuan teknologi internet yang semakin maju. Internet adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer ke jaringan banyak komputer dengan bantuan fasilitas server, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data melalui sebuah blog/web tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. akan tetapi sayang sungguh sayang di Indonesia belum didukung provider internet dengan layanan Internet super cepat dan murah yang ada juga internet super lambat dan masih mahal harga paketnya.
Menurut teman saya yang baru kembali dari Jerman. Koneksi internet disana sangat cepat atau disebut dengan teknologi 4G sedangkan di Indonesia baru mengadopsi teknologi 3G itupun masih dengan sistem kuota bersifat terbatas dan hebatnya lagi di Jerman dimana-mana sudah tersedia layanan free hotspot Internet Gratis walaupun Internetnya berbagi atau Shared masih sangat cepat untuk browsing, upload dan download di Indonesia juga sudah mulai tumbuh layanan hotspot di tempat-tempat tertentu cuma larinya lelet mudah-mudahan Pemerintah memperhatikan hal ini mengingat betapa pentingnya fasilitas Internet yang mendukung perkembangan teknologi Informasi di tahun 2010 ini.
Tulisan di atas hanya sekedar motivasi saja mengingat perkembangan teknologi informasi yang semakin hari semakin meningkat apalagi sekarang di Internet banyak sekali bermunculan Bisnis Onlineatau Bisnis Internet yang sangat bergantung kepada koneksi internet yang baik seperti contoh: Bisnis Affiliasi, Bisnis UKM usaha kecil dan menengah seperti industri kerajinan yang dipromosikan di sebuah blog/web di Internet khabar gembiranya ada sebuah web dengan nama negerids.com solusi berpromosi yang dapat digunakan oleh semua kalangan Pebisnis Internet termasuk industri UKM tadi.
Perkembangan Teknologi Informasi juga didukung oleh berkembangnya dunia blogger di Indonesia yang semakin hari semakin meningkat dari segi kuantitas dan kualitasnya hal ini juga didukung oleh layanan blogger.com, wordpress.com, blogdetik, dagdigdug dan lain-lain tidak lupa juga berkembangnya search engine seperti goole, yahoo, bing, dan kini lahir nowGoogle.com dengan mottonya  nowGoogle.com Adalah Multiple Search Engine Popular sehingga semakin menyemarakan perkembangan teknologi informasi di Indonesia khususnya.
Kemajuan teknologi semakin meningkat dan mendatangkan manfaat yang besar terhadap penggunanya. Namun tak dapat disangkal pula ternyata ia dapat sangat merugikan bagi penyalahgunaan dan penggunaan yang berlebihan.
Salah satu dampak yang mulai menjadi sorotan adalah makin meningkatnya fenomena kecanduan pada produk-produk teknologi, seperti smartphone (ponsel cerdas), blackberry atau pun perangkat digital lainnya. Peringatan akan bahaya kecanduan teknologi mencuat mengingat manusia kini menjadi sangat ketergantungan pada produk teknologi. Mereka bahkan rela bangun berkali-kali dalam semalam hanya untuk mengecek e-mail atau pun pesan singkat.
"Kita adalah makhluk yang memiliki kebiasaan dan bisa menjadi kecanduan pada banyak hal yang tidak biasa. Teknologi menjadi lebih menarik dalam 10 tahun terakhir seiring ditemukannya internet dan banyak hal. Teknologi membuat sesuatu menjadi lebih sederhana dan gampang dibawa ke mana pun dan lebih mudah diperoleh. Anda akan terkejut begitu banyak orang memiliki PDA atau Blackberry di atas tempat tidurnya.Bagi yang kecanduan, mereka akan bangun di malam hari dan membuka pesan dari PDA mereka dua hingga tiga kali dalam semalam.
Problem kecanduan ini juga dapat mengakibatkan masalah pada suatu hubungan ketika kecanduan membuat seseorang menjadi terasing dari keluarganya. Ada konsekuensi sosial lainnya ketika kecanduan yang diderita akibat kecemasan atau penyakit.
Bahkan sebuah survei yang dilakukan terhadap remaja di Cina menemukan, remaja yang kecanduan internet, kemungkinan melukai diri sendiri hingga dua kali lipat dibandingkan remaja lainnya.
Survei yang dilakukan terhadap 1.618 remaja berusia 13-18 tahun yang tinggal di kota Guangzhou, Provinsi Guandong itu menemukan, sekitar 16 persen dari remaja itu mengatakan mereka menyakiti dirinya dengan berbagai cara selama enam bulan terakhir. Sementara itu, 4,5 persen lainnya mengatakan mereka menyakiti diri sendiri sekurang-kurangnya enam kali selama enam bulan.
Menyakiti diri sendiri yang dilakukan remaja itu didefinisikan antara lain termasuk menarik rambut, memukul, membakar dengan sengaja dan mencubit.
Penelitian itu kemudian dipublikasikan pada journal Injury Prevention. Para peneliti menekankan, sekitar 90 persen dari peserta studi adalah pengguna normal internet, sementara sisanya yaitu 10% tergolong kecanduan sedang dan 0,6 persen kecanduan berat.
Menurut peneliti dalam jurnal tersebut, para remaja yang kecanduan biasanya mengalami masalah emosional seperti depresi atau gugup ketika tidak terhubung dengan internet. Mereka akan merasa lebih baik saat kembali menggunakan internet. Dikatakan juga, remaja yang kecanduan juga berfantasi atau mampu berpikir ketika sedang terhubung dengan internet.
Setelah menyesuaikan statistik dengan pengaruh potensial dengan faktor lain seperti kelainan kesehatan, para peneliti menemukan, remaja yang kecanduan internet memiliki kemungkinan dua kali lipat melukai diri sendiri. Ketika mereka melakukannya, cenderung lebih serius dibanding remaja lainnya.
Menilai peringatan akan bahaya kecanduan tidak sepenuhnya berlaku untuk semua jenis gadget. Namun ada beberapa tempat yang ingin mengadakan pelatihan menggunakan perangkat teknologi yang aman.

Ø  Dampak Teknologi
Dampak dari adanya perkembangan teknologi semua sudah dapat merasakan, mulai dari kecanggihan video audio, pesawat televisi, air conditioner, telepon seluler, ipod, komputer sampai peralatan rumah tangga. Hampir semua komoditas tersebut menawarkan kemanjaan terhadap tiap inci dari tubuh manusia yang juga kelihatannya setiap saat membutuhkan sentuhan-sentuhan kemanjaan tersebut. Tidak sedikit masyarakat yang kalang kabut karena AC tidak jalan, handphone tidak ada sinyal, komputer hang, email yang diblokir, sampai pemanas air yang tidak berfungsi. Sangatlah panjang jika disebutkan satu per satu, tetapi yang jelas produk-produk tersebut jika terdapat gangguan membuat situasi menjadi tidak nyaman dan kerja menjadi sangat tidak menggairahkan. Ini artinya betapa ketergantungan terhadap teknologi semakin lama semakin mencengkram dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada salahnya untuk mencermati dan waspada, karena dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan sedikit demi sedikit telah mengubur kemampuan manusia, mematikan kerja psikomotorik, serta intuisi menjadi tidak tajam lagi. Padahal semua tahu bahwa ketajaman intuisi sering memberikan hasil di luar yang diperkirakan. Jika intuisi tidak terasah dengan adanya kemudahan tersebut, ibarat keterampilan jika tidak sering dipergunakan maka semakin lama menjadi tidak terampil lagi.
Tanggung jawab dibebankan pada minimal diri sendiri, keluarga, lingkungan masyarakat dan pemerintah untuk memberikan harmonisasi melalui tambahan pendidikan dan keterampilan yang mampu mengasah ketajaman intuisi tersebut. Intuisi dapat mengalahkan kecanggihan teknologi, dan intuisi sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan yang semestinya terus dipupuk, dan dikembangkan untuk sebuah kehidupan yang ideal. Sementara dampak teknologi telah mulai terasa dengan menyusutnya rasa kekeluargaan dan kebersamaan. Sebuah rumah tangga bisa jadi bukan merupakan sebuah tempat tinggal, karena di dalamnya sudah tidak terdapat kehangatan. Orangtua sibuk dengan pekerjaannya, sehingga tidak sempat bercengkerama dengan anggota keluarga, di pihak lain anak-anak sibuk dengan permainan video game, televisi dan ber-SMS-ria. Akhirnya kontak kemanusiaan di dalam rumah tangga tersebut menjadi kering, tidak memiliki sukma, dan rumah hanya menjadi sebatas tempat persinggahan yang selanjutnya ditinggalkan tanpa memberikan kesan apa-apa. Kondisi ini jelas bukan menjadi rumah tangga yang didambakan.
Kecenderungan seperti ini mestinya sudah terdeteksi sejak awal, dan ada upaya untuk mengarahkan pada rel yang seharusnya dari seluruh lingkungan keluarga sendiri. Dampak lain dari kemajuan teknologi telah melahirkan budaya plagiat mulai dari tempe, tahu, batik, lagu, karya ilmiah, sampai dengan budaya yang diklaim oleh pihak lain. Ini tidak lain karena kemajuan teknologi tidak seimbang dengan kedewasaan berpikir, akhirnya saling melempar tanggung jawab dan bermuara pada menipisnya nilai solidaritas dan kemanusiaan umat. Semoga semua mata terbuka, bukan hanya untuk melihat, tetapi mencermati keganjilannya serta berupaya untuk memperbaikinya.
Kemajuan teknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dunia bisnis yang revolusioner (digital revolution era) karena dirasakan lebih mudah, murah, praktis dan dinamis berkomunikasi dan memperoleh informasi. Di sisi lain, berkembangnya
teknologi informasi menimbulkan pula sisi rawan yang gelap sampai tahap mencemaskan dengan kekhawatiran pada perkembangan tindak pidana di bidang teknologi informasi yang
berhubungan dengan “cybercrime” atau kejahatan  mayantara. Masalah kejahatan mayantara dewasa ini sepatutnya mendapat perhatian semua pihak secara seksama pada perkembangan teknologi informasi masa depan, karena kejahatan ini termasuk salah satu extra ordinary crime (kejahatan luar biasa) bahkan dirasakan pula sebagai serious crime (kejahatan serius) dan transnational crime (kejahatan antar negara) yang selalu mengancam kehidupan warga masyarakat, bangsa dan negara berdaulat. Tindak pidana atau kejahatan ini adalah sisi paling buruk di dalam kehidupan moderen dari masyarakat informasi akibat kemajuan pesat teknologi dengan meningkatnya peristiwa kejahatan komputer, pornografi, terorisme digital, “perang” informasi sampah, bias informasi, hacker, cracker dan sebagainya.

Dampak positif dan negatif akibat perkembangan teknologi internet
  • Dampak Positif
a) Internet sebagai media komunikasi merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
b) Media pertukaran data dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
c) Media untuk mencari informasi atau data perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
d) Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga kita tahu apa saja yang terjadi.
e) Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
f) Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.
  • Dampak Negatif
a) Pornografi anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.
b) Penipuan hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu.
c) Bisa membuat seseorang kecanduan terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut. Jadi internet tergantung pada pemakainya bagaimana cara mereka dalam menggunakan teknologi itu, namun semestinya harus ada batasan-batasan dan norma-norma yang harus mereka pegang teguh walaupun bersentuhan dengan internet atau di dalam dunia maya.

Kemajuan Teknologi Bisa Juga Merugikan

Kemajuan teknologi semakin meningkat dan mendatangkan manfaat yang besar terhadap penggunanya. Namun tak dapat disangkal pula ternyata ia dapat sangat merugikan bagi penyalahgunaan dan penggunaan yang berlebihan.
Salah satu dampak yang mulai menjadi sorotan adalah makin meningkatnya fenomena kecanduan pada produk-produk teknologi, seperti smartphone (ponsel cerdas), blackberry atau pun perangkat digital lainnya. Peringatan akan bahaya kecanduan teknologi mencuat mengingat manusia kini menjadi sangat ketergantungan pada produk teknologi. Mereka bahkan rela bangun berkali-kali dalam semalam hanya untuk mengecek e-mail atau pun pesan singkat.
"Kita adalah makhluk yang memiliki kebiasaan dan bisa menjadi kecanduan pada banyak hal yang tidak biasa. Teknologi menjadi lebih menarik dalam 10 tahun terakhir seiring ditemukannya internet dan banyak hal. Teknologi membuat sesuatu menjadi lebih sederhana dan gampang dibawa ke mana pun dan lebih mudah diperoleh. Anda akan terkejut begitu banyak orang memiliki PDA atau Blackberry di atas tempat tidurnya.Bagi yang kecanduan, mereka akan bangun di malam hari dan membuka pesan dari PDA mereka dua hingga tiga kali dalam semalam.
Problem kecanduan ini juga dapat mengakibatkan masalah pada suatu hubungan ketika kecanduan membuat seseorang menjadi terasing dari keluarganya. Ada konsekuensi sosial lainnya ketika kecanduan yang diderita akibat kecemasan atau penyakit.
Bahkan sebuah survei yang dilakukan terhadap remaja di Cina menemukan, remaja yang kecanduan internet, kemungkinan melukai diri sendiri hingga dua kali lipat dibandingkan remaja lainnya.
Survei yang dilakukan terhadap 1.618 remaja berusia 13-18 tahun yang tinggal di kota Guangzhou, Provinsi Guandong itu menemukan, sekitar 16 persen dari remaja itu mengatakan mereka menyakiti dirinya dengan berbagai cara selama enam bulan terakhir. Sementara itu, 4,5 persen lainnya mengatakan mereka menyakiti diri sendiri sekurang-kurangnya enam kali selama enam bulan.
Menyakiti diri sendiri yang dilakukan remaja itu didefinisikan antara lain termasuk menarik rambut, memukul, membakar dengan sengaja dan mencubit.
Penelitian itu kemudian dipublikasikan pada journal Injury Prevention. Para peneliti menekankan, sekitar 90 persen dari peserta studi adalah pengguna normal internet, sementara sisanya yaitu 10% tergolong kecanduan sedang dan 0,6 persen kecanduan berat.
Menurut peneliti dalam jurnal tersebut, para remaja yang kecanduan biasanya mengalami masalah emosional seperti depresi atau gugup ketika tidak terhubung dengan internet. Mereka akan merasa lebih baik saat kembali menggunakan internet. Dikatakan juga, remaja yang kecanduan juga berfantasi atau mampu berpikir ketika sedang terhubung dengan internet.
Setelah menyesuaikan statistik dengan pengaruh potensial dengan faktor lain seperti kelainan kesehatan, para peneliti menemukan, remaja yang kecanduan internet memiliki kemungkinan dua kali lipat melukai diri sendiri. Ketika mereka melakukannya, cenderung lebih serius dibanding remaja lainnya.
Menilai peringatan akan bahaya kecanduan tidak sepenuhnya berlaku untuk semua jenis gadget. Namun ada beberapa tempat yang ingin mengadakan pelatihan menggunakan perangkat teknologi yang aman.


Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitasnya Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain :
  • Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan
    Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja.
  • Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis
Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.
  • Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perbankan
    Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking.
  • Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seirng perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari Makalah Teknologi Informasi dan Komunikasi sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih.
·         Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kesehatan
Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar